Kesenian merupakan bentuk lahiriah dari suatu gagasan dari seorang pencipta yang dapat ditangkap melalui pancaindera kita, sedangkan yang bisa membeberkan latar belakang seni budaya dengan jelas hanyalah penciptanya sendiri, orang lain tanpa adanya data-data petunjuk yang dapat dipercaya kebenarannya hanya dapat menduga duga saja. Oleh karna itu menyelidiki seni budaya sama halnya dengan mendalami jiwa seorang pencipta seni itu sendiri.

Baca Juga : Filosofi Tembang Mocopat Pangkur

Kita patut bangga sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam, serta harus kita kagumi bahwa leluhur nenek moyang kita dalam menciptakan karya seni yang begitu indah dan menakjubkan.

Sebagai manifestasi budi luhur dari kesenian Reog Ponorogo yang sampai saat ini para seniman dan budayawan khususnya Reog Ponorogo belum memiliki kesimpulan yang mantab apa yang melatarbelakangi mengapa dan untuk apa kesenian tersebut diciptakan?
Sekarang pencipta kesenian Reog Ponorogo sudah tidak ada lagi sedangkan data data petunjuk prnyelidikan sulit diperoleh meskipun beberapa tempat di Wengker (nama lain Ponorogo tempo dulu) terserak benda – benda peninggalan sejarah yang diduga ada benang merah dengan sejarah timbulnya kesenian Reog Ponorogo namun kebenaranya masih belum bisa dipastikan. Gua Bedali di Kecamatan Siman Ponorogo dan bekas kerajaan Bantarangin di Kecamatan Kauman Sumoroto Ponorogo jika itu dianggap sebagai saksi namun untuk pembuktian kebenaran lebih lanjut masih perlu adanya sebuah penelitian yang melibatkan para pakar berbagai disiplin ilmu yang kompeten di bidangnya.

Literasi dan prasasti juga belum cukup menjawab adanya, oleh karna itu secara positif untuk mengungkap tabir terhadap sejarah lahirnya kesenian Reog Ponorogo para Seniman dan Budayawan hanya dapat melalui semua instrumen baik berupa gamelan maupun alat – alat lain yang digunakan untuk instrumen pengiring kesenian Reog Ponorogo.

Lepas dari persoalan diatas bahwa Reog Ponorogo merupakan kesenian asli yg lahir di Kota Ponorogo Jawa Timur yang telah ada sejak zaman Nusantara masih berbentuk sebuah kerajaan dan masih bertahan sampai saat ini, hal tersebut membuktikan bahwa kesenian ini merupakan hasil karya seni yg bernilai tinggi bisa kita liat dari motif motif seni kreasi modern sedangkan penyajian pentasnya dalam bentuk sendratari yang diiringi oleh gamelan yang berlaras pelog dan slendro sangat indah dan selaras antara musik dan tariannya yg dapat membius bagi para penonton yg menyaksikan, itulah daya tarik kesenian Reog Ponorogo sebagai sebuah kesenian tidak hanya sekedar menjadi sebuah TONTONAN namun bisa juga sebagai TUNTUNAN karna memiliki nilai adi luhung yg menjadi tauladan bagi kehidupan masyarakat nusantara saat itu.

Kesenian reog juga mengandung
anasir-anasir kebudayaan keraton dan kebudayaan yang ada dalam masyarakat pedesaan keduanya saling menyatu sehingga lahir budaya baru dimana perpaduan antara budaya keraton dan budaya masyarakat pedesaan bisa menyatu dengan baik serta di ilhami oleh cita-cita Raja Airlangga, dimana setelah kekuasaan raja-raja diJawa Tengah berpindah ke Jawa Timur timbulah usaha-usaha untuk menghilangkan jurang pemisah antara kebudayaan keraton dan kebudayaan yang ada di pedesaan, dalam hal demikian kemungkinan itu yang diharapkan oleh pencipta kesenian reog. Hasil dari perpaduan ini dapat kita liat dalam bentuk gerak tari dan alat-alat yang digunakan oleh pemain beserta gamelan pengiring yang digunakan.
Seniman reog merupakan seniman besar yang memiliki jiwa ksatria dan berbudi luhur, tidak dikehendaki adanya jiwa yang lemah dan rapuh, kesemuanya terpantul dalam gerak tari serta suara gamelan yang selalu menghidangkan irama-irama yang menyegarkan rohani dan membakar semangat dan suasana tampak hidup dan penuh riang. Demikian agungnya karya seni bangsa Indonesia yang tak lengkang karena waktu dan tak lapuk karena hujan.

To be continue…….

Rahayu sagung dumadi.

Salam budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *