Tri Suryanto – SINAU BUDOYO

PENGERTIAN KATA :
“Sang Hyang” dan “Hyang” (Danyang),

Berdasarkan keyakinan para penganutnya kearifan lokal yang berkembang di masyarakat Jawa terbagi menjadi 2 sbb:

1. Hyang Sebagai Leluhur
Sang Hyang adalah leluhur paling awal di alam semesta ini, dan Dang Hyang (Danyang) adalah penguasa wilayah pertama sekali contoh Danghyang Desa Kaluhuran memiliki Kaki Danghyang dan Nini Daghyang, setiap desa memiliki leluhur (pembuka) desa pertama sekali, dan selalu berpasangan sehingga menurunkan warga desa tersebut, nini danghyang dan kaki danghyang sebagai leluhur dimaksud belum tentu sebagai sepasang tunggal namun dapat berarti jamak.

Baca Juga : Wong jawi aja lali jawane

2. Hyang Sebagai Tuhan
Sang Hyang adalah Tuhan pencipta alam semesta, yang awal tanpa awalan, yang akhir tanpa ada akhir keberadaannya, tan kena kinaya ngapa (berbeda dengan ciptaannya, tidak bisa dibayangkan maupun direka-reka wujudnya), adoh tanpa wagenan cedhak ora senggolan (jauh tidak terkira, begitu dekat namun tidak berseggolan).

Danghyang (Danyang) sendiri bisa diartikan “malaikat” pengurus wilayah desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten kota, provinsi, pulau, laut, negara, benua, dunia, planet, matahari, galaksi, dan seterusnya, juga urusan lain seperti gravitasi, hujan, sungai, danau, dan seterusnya semua memiliki hukum alam yang dijaga Danghyang (danyang) yang selalu berpasangan Kaki Danyang dan Nini Danyang, ialah makhluk yang tidak memiliki nafsu (keinginan) ia hanya bertugas menjaga hukum alam tersebut baik manfaat alam maupun murka alam, setiap desa baru, provinsi baru dan seterusnya akan selalu diciptakan Kaki Danghyang dan Nini Danghyang yang baru oleh Sang Hyang, jika posisi melebur atau hilang maka Danyang itu dihapuskan dan dibuat Danyang yang baru oleh Sang Hyang jika diperlukan kembali, karena danyang ini hanya petugas menjaga hukum alam di wilayahnya.

Sehingga dalam tradisi jawa setiap kenduri ada doa: Sungkem pangabekti kita aturaken dumateng kaki danyang nini danyang, danyang desa puniki, dst..

Semoga sekelumit ilmu pengetahuan tentang kearifan lokal tanah jawa semakin menambah wawasan kita agar memiliki nilai manfaat bagi semuanya.

Rahayu
Salam budaya

By BN SETALOKA

BUDAYA NUSANTARA SENI TRADISI LOKAL HIPREJS JAWA TIMUR Sebagai satu wadah / organisasi yang turut mengembangkan kesadaran, pemahaman dan pengetahuan terhadap prinsip – prinsip sosial budaya secara universal, melalui pemberdayaan sarana dan tekhnologi audio visual dan multi media untuk mewujudkan suatu masyarakat yang berkebajikan, beradab, humanis dan setara untuk seluas – luasnya, EQUEL VIRTUE SOCIETY. Serta memuat 10 obyek pemajuan kebudayaan yang termaktub dalam UU No. 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *