8, 11, 8, 7, 12, 8, 8 (Artinya baris pertama terdiri dari 8 suku kata, baris kedua berisi 11 suku kata, dan seterusnya), dan Guru Lagu Tembang Pangkur yaitu: a, i, u, a, u, a, i (Artinya baris pertama berakhir dengan vokal a, baris kedua berakhir vokal i, dan seterusnya). Contoh Tembang Pangkur 1) Sekar Pangkur kang Winarna,
Lelabuhan kang kangge wong aurip,
Ala lan becik punika,
Prayoga kawruhana,
Adat waton punika dipun kadulu,
Miwah ingkang tatakrama,
Den kaesthi siyang ratri Artinya:
Tembang Pangkur yang diceritakan,
Pengabdian yang berguna untuk orang hidup,
Jelek dan baik itu,
Sebaiknya kamu ketahui,
Adat istiadat itu hendaknya dilaksanakan,
Juga yang berupa tata krama,
Dilaksanakan siang dan malam. 2) Mingkar-mingkuring angkara,
Akarana karenan mardi siwi,
Sinawung resmining kidung,
Sinuba sinukarta,
Mrih kertarto, pakartining ngelmu luhung,
Kang tumrap neng tanah Jawi,
Agama-ageming aji.
(KGPA. Mangkunagara IV, Wedhatama) Artinya:
Disingkur oleh angkara,
Oleh karena puas dengan anak didik,
Dihiasi nyanyian yang resmi,
Disambut diselamatkan,
Agar selamat, budi pekerti ilmu luhur,
Bagi orang tanah Jawa,
Agama adalah pedomannya. 3) Kadiparan karsanira,
Andikane panembahan ing Giri,
Mung yayi kalawan ingsun,
Kang tumaraping nawala,
Kinen milih wadhah lawan isinipun,
Pundhi ta ingkang kinarsan,
Yayi miliha kariyin. Artinya:
Seperti tempat yang diinginkan,
Perkataan Panembahan Giri,
Hanya adik dengan ingsun,
Yang datang di hutan,
Disuruh memilih wadahnya atau isinya,
Uanglah yang diinginkan,
Adik milihlah dahulu. 4) Tan samar pamoring suksma,
Sinukmaya winahya ing asepi,
Sinimpen telenging kalbu,
Pambukaning marana,
Tarten saking liyip-layaping ngaluyup,
Pindha pesating supena,
Sumusuping rahsa jati.
(Mangkunegara IV, Wedhatama) Artinya:
Tidak ragu pamor dari suksma,
Menerima wahyu di tempat yang sepi,
Disimpan di dalam kalbu,
Pembukaannya dengan kedatangan,
Dari mata setengah terpejam,
Seperti kecepatan mimpi,
Masuknya rasa sejati. 5) Wewolu sariranira,
Yekti nora kena sira ngoncati,
Salah siji sking wolu,
Cacad karatonira,
Yen tinggala salah siji saking wolu,
Kang dhihin Bathara Endra,
Bathara Surya ping kalih.
(Rangga Warsita, Serat Rama Jarwa) Artinya:
Kedelapan salira dia,
Sesungguhnya tidak boleh dilompati,
Salah satu dari delapan,
Cacat keratonnya,
Kalau meninggalkan salah satu dari delapan,
Yang pertama Bathara Endra,
Yang kedua Bathara Surya. 6) Bayu ingkang kaping tiga,
Kuwera kang sekawanipun nenggih,
Baruna kalimanipun,
Yama Candra lan Brama,
Jangkep wolu den pasthi mangka ing prabu,
Anggenira ngastha brata, sayekti ing narapati.
(Rangga Warsita, Serat Rama Jarwa) Artinya:
Yang ketiga adalah Bayu,
Yang keempat adalah Kuwera,
Yang kelima adalah Baruna,
Yang keenam Yama ketujuh Candra kedelapan Brama,
Genap delapan itu pasti sang Prabu,
Yang dilakukan tapa brata, benar-benar menjadi seorang raja. Semoga menambah wawasan dan kemanfaatan bagi kita semua.
Rahayu.
Salam budaya.