Pohon asam terakhir tumbang juga akhirnya

Jalan raya baru surut banjir, hujan deras semalam. Gorong – gorong kota harus diperbaiki, solusinya akar yang mengganggu dikeruk diganti trotoar

Sastra Pertunjukan “Tanda Zaman”
Tanda – tanda metropolitan disosialisasikan bertahap dengan pembebasan lahan penduduk. Setiap rumah ditepi jalan dipotong tujuh meter

Jalan lebar, kotaku berubah, warga yang tanahnya sempit pindah entah kemana, para kapital bermain petak umpet menguasai kota besar, menanam hotel, restoran, dan kantorkantor

Musim bilboard tiba, iklan – iklan menghiasi cityscape. Jembatan layang jadi bisnis kontraktor asing, kongkalikong dengan pejabat kota, merebut hak penguasaan ruang publik
Mereka menciptakan golongan – golongan

Konglomerat, pembisnis, kaum miskin kota, manusia urban, pedagang menengah, penduduk asli, buruh pabrik, kaum intelektual, dan golongan yang lain

Terciptalah tanda metropolitan, mengejar pengakuan penghargaan manipulatif, sebagai kota ter modern. Tidak lupa pula sebagai pejabat ter dedikatif

TANDA METROPOLITAN
Dody Yan Mash
2021

By BN SETALOKA

BUDAYA NUSANTARA SENI TRADISI LOKAL HIPREJS JAWA TIMUR Sebagai satu wadah / organisasi yang turut mengembangkan kesadaran, pemahaman dan pengetahuan terhadap prinsip – prinsip sosial budaya secara universal, melalui pemberdayaan sarana dan tekhnologi audio visual dan multi media untuk mewujudkan suatu masyarakat yang berkebajikan, beradab, humanis dan setara untuk seluas – luasnya, EQUEL VIRTUE SOCIETY. Serta memuat 10 obyek pemajuan kebudayaan yang termaktub dalam UU No. 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *